Demo Site for Login

Username demo Password demo_88

Buy now
My Bookmark

Review Infinix Hot 40 Pro: Kamera 108MP & Performa Ngebut dalam Harga Terjangkau

Review Infinix Hot 40 Pro: Kamera 108MP & Performa Ngebut dalam Harga Terjangkau

Di atas lini Smart yang menjadi opsi paling terjangkau, Infinix hadirkan lini Infinix Hot untuk opsi sedikit lebih mahal, dengan fitur lebih premium. Variannya sendiri bisa dibilang cukup banyak, dan Infinix Hot 40 Pro menjadi opsi tertinggi pada lini satu ini. Dibanderol Rp2 jutaan, tawarkan performa tinggi dan pas untuk gaming.

Untuk menunjukkan keseriusannya, Infinix menggandeng Free Fire, hadirkan kolaborasi khusus serta seolah menjadi bukti bila smartphone Infinix Rp2 jutaan satu ini sudah pas untuk gaming bahkan dalam frame rate tinggi. Dalam rentang harga sama, juga ada opsi lain seperti Note 40. Namun yang mungkin Gizmo friends tahu, pada segmen ini, selisih harga sekian ratus ribu rupiah saja sudah sangat berarti dalam pengambilan keputusan konsumen saat membeli smartphone.

Lebih mengutamakan performa, nyatanya smartphone ini tawarkan kualitas yang oke pada segi aspek lain, cocok untuk multimedia sampai kualitas kamera yang bisa diandalkan. Berikut review Infinix Hot 40 Pro selengkapnya.

Desain

Infinix Hot 40 Pro

Secara garis besar, terutama kalau dilihat dari bodi belakangnya, sudah pasti Gizmo friends dapat menebak desain Infinix Hot 40 Pro terinspirasi dari smartphone yang mana. Terutama setup kameranya, yang terbenam di dalam modul kamera besar. Semua materialnya terbuat dari plastik (kecuali layar depan, tentunya), namun dengan finishing yang berbeda.

Sisi sampingnya dibuat glossy, yang sayangnya mampu menampilkan bekas sidik jari cukup dominan. Sementara bodi belakangnya memiliki finishing seperti brushed aluminium, terlihat premium, dan punya nilai tambah karena dapat menyamarkan bekas sentuhan tangan. Sehingga tetap terlihat bersih meski tanpa menggunakan case dari paket penjualannya.

Dimensinya memang terasa cukup bongsor, alias lebih nyaman untuk digunakan dalam dua tangan. Meski begitu, penggunaan material plastik membuatnya tidak begitu berat, dengan bobot masih kurang dari 200 gram. Profil 8,3mm dan kamera yang tak begitu menonjol juga mempermudah Infinix Hot 40 Pro untuk masuk ke dalam berbagai jenis saku.

Layar

Infinix Hot 40 Pro

Salah satu faktor yang membuat bodi Infinix Hot 40 Pro terasa agak bongsor, tidak lain berkat dimensi layarnya yang memang sangat luas. Berukuran 6,78 inci, layar Infinix Hot 40 pro dibekali dengan panel IPS dalam resolusi full HD+ dan refresh rate maksimum 120Hz. Memang belum AMOLED, namun setidaknya sudah modern dengan kamera punch-hole.

Kualitas panelnya pun tergolong cukup oke dengan saturasi yang pas, sementara untuk penggunaan luar ruangan, sekadar cukup saja, alias konten yang ditampilkan di layar Infinix Hot 40 Pro masih terlihat walaupun tidak begitu terang. Dimensi layar yang lega, ditambah dengan standar Widevine L1, membuat smartphone ini pas untuk bermain game maupun nonton serial televisi favorit.

Infinix Hot 40 Pro

Panelnya sendiri flat dengan bezel bawah yang masih sedikit tebal. Karena belum gunakan panel OLED, sensor sidik jarinya disematkan menyatu bersama tombol power, dengan akurasi yang tergolong baik serta respons yang cepat. Untuk vibration motornya sendiri hanya standar, terasa cukup keras, namun belum nyaman ketika diaktifkan saat ketik-ketik dari papan ketik virtual.

Faktor menarik adalah pilihan refresh rate pada layar. Umumnya, smartphone di kelasnya hanya ada opsi 60Hz, 120Hz, atau adaptif di kedua titik tersebut. Namun Infinix Hot 40 Pro menambahkan opsi 90Hz yang bisa dipilih. Alternatif untuk gerakan lebih smooth namun tentu bakal lebih ramah bagi chipset dan daya baterai.

Kamera

Infinix Hot 40 Pro 201

Awalnya pesimis, namun berujung cukup puas. Secara angka, setup kamera Infinix Hot 40 Pro memang tergolong oke, karena mengusung sensor utama beresolusi 108MP f/1.8. Dan seperti biasa, jangan terkecoh dengan tampilan “kamera boba” di belakang, karena sejatinya hanya ada sensor utama dan dua sensor sekunder saja. Alias tanpa ultra wide-angle.

Menariknya, kamera depan Infinix Hot 40 Pro punya resolusi cukup tinggi di 32MP f/2.2. Dan seperti biasa, mode kameranya tergolong sangat komplit. Mulai dari AI scene detection yang secara otomatis memberikan peningkatan gambar setelah mendeteksi obyek, mode beauty, mode malam, hingga mode profesional dengan shutter speed yang bisa diatur sampai 30 detik.

Kualitas gambar dari kamera Infinix Hot 40 Pro tergolong memuaskan. Dalam kondisi cahaya berlimpah, warnanya sedikit mengarah ke warm alias hangat, dengan detail yang pas dan saturasi satu tingkat di atas aslinya—tidak berlebihan dan membuat foto bisa dibagikan ke media sosial secara langsung. Saya juga suka dengan mode malamnya yang lumayan efektif menambah detail, tanpa membuat foto terlalu terang sehingga kurang natural.

Sementara untuk perekaman videonya, atas batasan chipset, tidak ada opsi resolusi 4K. Paling tinggi hanya 2K 30fps, namun menariknya ada opsi 1080p 60fps baik dari kamera belakang maupun kamera depan. Opsi Ultra Steady alias stabilisasi berbasis EIS bisa aktif di kedua sisi kamera, dalam mode 1080p 30fps, dengan sedikit memotong viewfinder kamera.

Pengguna Infinix Hot 40 Pro juga dapat menghasilkan video portrait dari kamera depan dan belakang dalam resolusi 720p 30fps. Sementara untuk merekam momen dari kedua sisi secara langsung, juga bisa dengan mode Dual Video. Sayangnya, mikrofon pada smartphone ini hanya ada satu, berlokasi di sebelah port USB-C. Pastikan tidak tertutup tangan ketika sedang merekam momen bergerak agar suara tetap jelas.

Fitur

Infinix Hot 40 Pro XOS 13.5

Menurut saya, bagian yang terasa sedikit kurang, ada pada sektor software. Di mana Infinix Hot 40 Pro masih mengusung Android 13, ketika sudah banyak smartphone sejutaan hadir dengan Android 14. Infinix pun tidak memberikan janji pembaruan versi Android secara gamblang. Sehingga harus mawas diri dengan versi Android yang tidak begitu baru ini.

Walaupun begitu, bukan smartphone Infinix namanya kalau tidak membawa fitur gimmick yang sangat banyak, dan beberapa di antaranya cukup berguna. Seperti mode anak-anak, floating windows, kloning aplikasi populer, sampai Magic Ring yang mirip seperti iPhone terbaru ketika menampilkan notifikasi di sekitar kamera punch-hole.

Infinix Hot 40 Pro sudah dilengkapi dengan NFC, dan masuk dibekali jack audio 3,5mm pada sisi bawahnya. Selain memungkinkan pengguna untuk menggunakan earphone kabel favorit, juga bisa mengakses radio FM. Sementara setup speakernya sudah stereo, dengan kualitas yang tergolong oke.

Performa

Infinix Hot 40 Pro

Infinix memilih untuk menggunakan chipset yang bisa dibilang sangat matang ke Infinix Hot 40 Pro, juga populer di kelas smartphone Rp2 jutaan. Yakni MediaTek Helio G99 octa-core 6nm yang notabene merupakan cip 4G dengan performa gaming mumpuni pada segmen entry-level.

Demi memberikan performa terbaik, Infinix gunakan kombinasi memori yang pas, yakni RAM seluas 8GB dan penyimpanan internal yang sudah berjenis UFS 2.2, dengan opsi 128/256GB. Kombinasi ini membuat Infinix Hot 40 Pro bisa berikan performa yang lebih kencang dibandingkan kompetitor sekelasnya, bahkan beberapa yang lebih mahal.

Skor Antutu yang tergolong tinggi, secara positif juga bisa terbukti dari pengalaman penggunaan yang mulus. Dalam refresh rate tinggi, berpindah antarmuka maupun aplikasi terasa smooth dan relatif instan. Tidak pernah ada lag mengganggu, begitu pula dengan suhu bodi yang terjaga.

Untuk bermain game seperti MLBB, bisa menggunakan setting grafis Super – Ultra alias hingga 90fps, dan cenderung lancar ketika bermain. Tentunya untuk Free Fire, juga bisa dengan opsi fps tinggi. Gyro berbasis hardware juga membantu untuk memberikan pengalaman bermain game secara mulus.

Baterai

Infinix Hot 40 Pro

Meski kapasitas baterai Infinix Hot 40 Pro tergolong biasa saja di 5,000 mAh, daya tahan untuk penggunaan sehari-hari bisa dibilang memuaskan. Padahal layarnya “belum” pakai panel jenis OLED, ditambah dimensinya yang cukup luas. Mungkin berkat cipnya yang sudah efisien daya, serta software lebih optimal.

Untuk penggunaan harian dengan sesi gaming sesekali, Infinix Hot 40 Pro bisa bertahan lebih dari 1,5 hari. Ketika digunakan secara lebih intensif, masih sangat cukup untuk seharian penuh, alias kamu tidak akan membutuhkan powerbank. Alih-alih kamu bisa gunakan smartphone ini untuk isi daya perangkat lain lewat fitur reverse wired charging menggunakan kabel.

Membawa dukungan fast charging 33W, kecepatan isi daya Infinix Hot 40 Pro sudah setara dengan smartphone lain di kelasnya. Dalam waktu 30 menit, sudah bisa mencapai kisaran 50%. Sementara untuk mencapai 100% dari hampir habis membutuhkan waktu sedikit lebih dari 80 menit.

Kesimpulan

Infinix Hot 40 Pro

Untuk harga Rp2 juta “kecil”, Infinix Hot 40 Pro tawarkan performa yang lebih ngebut, tampil membawa dimensi layar lebih luas, serta kamera yang ternyata cukup bisa diandalkan. Cocok untuk Gizmo friends yang membutuhkan sebuah smartphone serbabisa dengan performa bisa diandalkan. Apakah ada alternatif lain?

Kalau kamu berkenan dengan kapasitas RAM lebih kecil dan performa yang turun (walaupun tidak bisa dibilang lemot), ada Redmi Note 12 4G yang tawarkan panel AMOLED, setup kamera lebih lengkap dengan sensor ultra-wide, dan dimensi sedikit lebih kompak. Namun memang, buka opsi terbaru saat ini.

Sementara untuk Redmi Note 13 4G, harganya sudah selisih cukup jauh, dan lebih pas untuk disandingkan bersama Infinix Note 40. Dengan keunggulan yang dibawanya, Infinix Hot 40 Pro mampu memberikan keunggulan tersendiri pada segmen harganya.

152
0 comments

Leave the comments

Your email address will not be published.